KONSEP DASAR AUDITING
A. Pengertian Auditing
Pengertian auditing menurut PSAK - Tim Sukses
UKT Akuntansi 2006 adalah suatu proses sistematik yang bertujuan untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti yang dikumpulkan atas pernyataan atau asersi
tentang aksi-aksi ekonomi dan kejadian-kejadian dan melihat bagaimana tingkat
hubungan antara pernyataan atau asersi dengan kenyataan dan menkomunikasikan
hasilnya kepada yamg berkepentingan.
Pengertian auditing adalah suatu pemeriksaan
yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen,
terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen beserta
catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk
dapat memberikan pedapat mengenai laporan kewajaran laporan keuangan tersebut
menurut Sukrisno Agoes (1996:1).
Auditing adalah proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat di ukur mengenai suatu
entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat
menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi termasuk dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan menurut Arens Loebbecke (1996:!).
Secara umum pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa audit adalah proses secara sistematis yang dilakukan oleh
orang berkompeten dan independen dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bahan
bukti dan bertujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut.
B. Perbedaaan Auditing dengan Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi,
meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang
menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta
tujuan lainnya.
Sedangkan pengertian auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian
bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi
yang dilakukan seseorang yang independen dan kompeten untuk dapat menentukan
dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang
telah ditetapkan. Sebenarnya dari pengertian ditas kita bisa melihata danya
perbedaan yang sangat prinsip dari keduanya.
Akuntansi lebih menekankan pada proses pencatatan sedangkan auditing
berfokus pada proses penelusuran. Dalam
audit keuangan (Financial audit) kegiatan penelusuran ditujukan pada pencarian
bahan pembuktian keuangan sesuai dengan laporan keuangan, karena obyek audit
adalah data-data akuntansi, maka auditor dituntut untuk memahami kaedah prinsip
akuntansi. Auditing bukanlah cabang dari ilmu akuntansi, akan tetapi merupakan
cabang ilmu yang bebas, yang mendasarkan pada hasil kegiatan akuntansi atau
hasil kegiatan lainnya.
dalam mengerjakan laporan keuangan, akuntansi
mengerjakan nya maju, dari bukti transaksi sampai laporan keuangan, kemudian
dari situ baru dilaporkan untuk menghasilkan suatu keputusan.Sedangkan
Auditing, kegiatan menelusur, dari laporan keuangan sampai bukti transaksi.
(berbeda arah dengan akuntansi)
C. Mengapa Audit Perlu?
Dalam perusahaan perseroan, dimana para
manajer ditempatkanpada posisi dimana mereka dapat menguntungkan perusahaan
yang tercermindalam laporan keuangan yang disusunnya dalam suatu periode
tertentu.Laporan keuangan yang disusun merupakan bentuk pertanggungjawaban
darihasil pekerjaannya selama suatu periode. Para manajer tergoda
untuk menyajikan laporan keuangan yang berat sebelah, mengandung hal-hal
yangtidak benar, dan mungkin menyembunyikan informasi informasi tertentukepada
pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap laporan keuangan itu,termasuk
investor, kreditor, dan regulator.
Oleh karena itu
masyarakat keuangan membutuhkan jasa profesionaluntuk menilai kewajaran
informasi keuangan yang disajikan oleh manajemen.Atas dasar informasi keuangan
yang andal, masyarakat akan memiliki basisyang kuat untuk menyalurkan dana
mereka ke usaha-usaha yang beroperasisecara efisien dan memiliki posisi
keuangan yang sehat. Untuk itu masyarakatmenghendaki agar laporan keuangan yang
diserahkan kepada merekadiperiksa lebih dulu oleh auditor independen. Keterlibatan
audit yangindependen akan memberikan manfaat-manfaat antara lain,
menambahkredibilitas laporan keuangan, mengurangi kecurangan perusahaan,
danmemberikan dasar yang lebih dipercaya untuk pelaporan pajak dan
laporankeuangan lain yang harus diserahkan kepada pemerintahAda empat kondisi
yang menyebabkan perlunya auditing:
a.
Ada potensi konflik antara penyedia
informasi dan pemakai informasi.
b.
Informasi kemungkinan mempunyai
konsekuensi ekonomi yangsubstansial bagi pengambil keputusan.
c.
Para ahli sering diminta untuk
menyiapkan dan mengklarifikasiinformasi.
d.
Para pengguna informasi sering
mempertanyakan kualitas informasi.
Secara khusus audit laporan keuangan
dilakukan untuk alasan-alasan :
1)
Kebutuhan dari Kreditor dan
InvestorAuditor independen mempunyai tugas untuk menyediakan kreditor
daninvestor pendapat yang tidak bias tentang apakah laporan keuangan
telahsecara benar disajikan. Para investor dan kreditor menganggap
auditorsebagai penjaga integritas dari laporan keuangan perusahaan.
2)
Teori Kepengurusan atau KeagenanSebuah
penjelasan dari permintaan untuk audit yang menyatakan bahwamanajer sebuah
perusahaan menginginkan audit karena kepercayaan yangsebuah audit tambah ke
laporan keuangan representasi.
3)
Teori MotivasiMenurut teori ini
penilaian yang mengandung motivasi dari suatu auditakan menambah nilai dari
informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.
D.
Jenis-jenis
Audit
Menurut
Arens dan Loebbecke (1997;4-5) ada tiga jenis audit, yaitu :
1) Financial
Statement Audits (audit atas laporan keuangan) bertujuan untuk menentukan
apakah laporan keuangan secara keseluruhan (informasi yang diuji) telah
disajikan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada umumnya kriteria
yang telah ditetapkan tersebut adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum
(SAK).
2) Operational
Audits (audit operasional) merupakan penelaahan atas bagian dari prosedur dan
metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektivitasnya.
Lingkup operational audits sangat luas, tinjauan yang dilakukan tidak terbatas
pada masalah-masalah akuntansi. Pada saat selesainya audit operasional, auditor
umumnya akan memberikan saran kepada manajemen atas jalannya operasi
perusahaan.
3) Compliance Audits
(audit ketaatan) bertujuan untuk menentukan apakah klien telah mengikuti
prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan, seperti pelaksanaan
ketentuan upah minimum, pelaksanaan undang-undang perpajakan, dan pelaksanaan
prosedur yang telah ditetapkan oleh pimpinan perusahaan.
E. Peer Review
Peer review adalah proses regulasi oleh sebuah profesi atau proses
evaluasi yang melibatkan individu-individu yang berkualitas dalam bidang yang
relevan. Metode peer review bekerja untuk mempertahankan standar,
meningkatkan kinerja dan memberikan kredibilitas. Manfaat peer
review adalah:
1) untuk membantu
mengetahui atau memastikan apakah auditor telah mematuhi standar dan peraturan yang berlaku , serta telah mengatur tata
kelola pekerjaan auditnya.
2) Membantu mengidentifikasi area dan fungsi untuk
meningkatkan kapasitas
3) Membantu menyusun keputusan untuk meningkatkan
operasi/kegiatan dan kinerja agar selaras dengan praktik internasional yang
baik
4) Menyediakan opini yang independen atas desain dan operasi
dari kerangka kerja manajemen
5) Untuk menyediakan kepastian atas kesesuaian praktik,
laporan, dan kepatuhan pegawai
maaf, mau tanya ini sumbernya dari buku apa? terima kasih
BalasHapusass...wr...wb
BalasHapusQuestion :
kenapa auditor memilih keyakinan memadai, bukan keyakinan Mutlak ???
Mohon Jawabannya , Mbak. Pleace
Tidak mungkin dalam suatu pemeriksaan dikenal dengan nama mutlak pak. Ditambah lagi. suatu pekerjaan ditenggat waktu dan harus memberikan hasil maksimal. Dan berkaitan dengan yg namanya risiko dalam audit, yg namanya risiko, setidaknya pasti ada, itulah yg menyebabkan tidak mungkin dalam pemeriksaan audit, ada istilah keyakinan mutlak. Selama ada risiko setiap auditor wajib untuk menekan risiko seminimal mungkin.
BalasHapus